software

Kamis, 24 April 2014

Travel Highlight Sungai Keajaiban Alam, Bisa Surfing di Sungai Kampar

Sungai Kampar di Riau adalah keajaiban alam di Indonesia. Bukan tanpa sebab, sungai ini punya ombak setinggi hingga 6 meter dengan panjang gelombang mencapai 300 meter. Anda yang punya nyali, silahkan surfing di sini!

Kalau biasanya traveler bermain surfing di lautan, tapi berbeda di Desa Pulau Muda yang ada di Kabupaten Palalawan, Riau. Sungai ini justru jadi ajang surfing para peselancar dunia yang punya nyali lebih. Sungai Kampar terkenal dengan Gelombang Bono, yang membentuk ombak dan jadi tantangan berat untuk ditaklukan.

Dari informasi pada Situs resmi Pariwisata Indonesia yang dikunjungi detikTravel, Kamis (24/4/2014) ombak yang tercipta dari Gelombang Bono tingginya bisa mencapai 4-6 meter. Tak sampai di situ, gelombangnya bisa bergulung-gulung sampai 2 jam dengan kecepatan paling tinggi 40 km/jam. Dahsyat!

Bahkan, para peselancar punya julukan tersendiri kepada Gelombang Bono. Mereka menjulukinya dengan nama gelombang tujuh hantu (seven ghost), karena gelombang yang dihasilkan bisa mencapai tujuh lapis berurutan.

Mengapa bisa begitu? Gelombang Bono tercipta dari pertemuan arus sungai dan arus laut. Ditambah dengan angin dan tebing di kanan kirinya, gelombang yang tercipta sangat kuat. Disarankan, peselancar pemula jangan coba-coba bermain di sana.

Bulan terbaik mengunjungi Sungai Bono adalah di awal dan di akhir musim hujan. Sebabnya, saat itulah gelombang akan tinggi. Tepatnya di bulan Februari, Maret, Oktober, dan November. Saat siang dan malam hari, adalah waktu terbaik untuk berselancar di Sungai Kampar.

Ada dua pintu akses ke Kawasan Palalawan, dari Batam bisa menyeberang pakai boat. Satu lagi dari naik mobil selama 4 jam dari Pekanbaru. Di sana ada banyak homestay di Desa Meranti. Pihak Kemenparekraf (Kementerian Parwisata dan Ekonomi Kreatif) sudah gencar mempromosikan Sungai kampar kepada dunia.

Tahukah Anda, rupanya peselancar asal Inggris bernama Steven King sudah memecahkan rekor di Sungai Kampar pada tahun 2013 lalu. Dia berselancar sejauh menaklukkan Gelombang Bono di sana sejauh 20,65 kilometer, selama 1 jam 4 menit. Pria ini pun mengagumi kajaiban Sungai Kampar dan punya penilaian tersendiri.

"Gelombang Bono adalah ombak yang panjang dan fantastis. Bono berbeda dengan tempat lain, karena letaknya di garis ekuator. Jadi gelombangnya cepat, panjang, dan karakternya sulit. Di Bono itu air sungai, jadi akan sulit mengambang dan berdiri di sana daripada di laut," ungkap Steven tahun 2013 lalu saat jumpa pers di Hotel Transit, Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar